Lamongan (beritakota.net) – Upacara Hari Pendidikan Nasional atau
Hardiknas, Selasa (3/5) di Kabupaten Lamongan yang dilangsungkan di
alun-alun setempat sempat dihentikan selama 10 menit karena turun
hujan. Hujan yang cukup deras membuat semua peserta sempat semburat.
Sejumlah peserta berlindung di baweah kanopi besar di alun-alun.
Meski demikian, setelah hujan reda, upacara tetap dilangsungkan dengan
lancar.
Di akhir upacara, juga tetap digelar peragaan senam kreasi masal
oleh sejumlah 300 siswi SMA dari sejumlah lembaga pendidikan di Kota
Lamongan. Bupati Lamongan Masfuk dalam upacara itu bertindak sebagtai
Inspektur Upacara, Irup.
Saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh,
Bupati Masfuk berharap agar peringatan Hardiknas jangan jadi acara
seremonial semata. Dia berharap agar momentum peringatan Hardiknas
dijadikan sebagai perenungan dan refleksi atas perjalanan yang telah
dilalui.
Lebih jauh dikatakannya, peringatan semacam Hardiknas harus
dijadikan sebagai upaya perenungan dan intropeksi diri untuk menatap
masa depan yang lebih baik. Terutama untuk menjamin pelayanan
pendidikan secara non-discriminative kepada semua anak sekolah
Indonesia di manapun mereka tinggal, sehingga sebuah cita-cita luhur
saat digagasnya peringatan hardiknas, bisa terus terjaga.
“Pada titik ini, maka Hardiknas bukan hanya akan diperingati untuk
kegiatan seremonial belaka. Tapi justru untuk lebih memompa semangat,
sehingga tidak hanya sebatas pada memperingatinya secara seremonial, “
ujarnya.
Dalam sambutannya tersebut, dia juga sempat menyinggung mengenai
dipertahankannya kepbijakan Ujian Nasional (UN). “Kesempurnan hidup
anak-anak kita menjadi kata kuncinya. Dengan harapan menjadikan
anak-anak kita untuk jujur, itu sebabnya dalam pelaksanaan UN kita
kampanyekan UN jujur dan berprestasi, “ urai dia.
Menurut dia, tidak akan pernah diketahui kekurangan-kekurangan dunia
pendidikan Indonesia jika tidak dilakukan evaluasi atau ujian dengan
standar nasional sebagai alat untuk memetakan kondisi riil atau
sebenarnya.
“Dari hasil pemetaan inilah selanjutnya akan diambil dan diputuskan
jenis intervensi kebijakan didalam memperbaiki kualitas anak-anak kita,
kualitas dunia pendidikan kita,“ tandas dia. (*rif/yan)
Caption: Hujan yang cukup deras membuat semua peserta sempat
semburat di alun alun kota Lamongan. Tampak sejumlah peserta upacara
berlindung di baweah kanopi besar di alun-alun.(hms/beritakota.net)
Langganan:
Postingan (Atom)